Standart Operasional Prosedur, info, cara, dan seputar materi keperawatan, medis dan otomotif. . .terima kasih atas kunjungannya,kembali lagi lain waktu dan juga jangan lupa di bookmarks di browser kalian.

Wednesday, January 7, 2015

Seberapa keras lagi saya harus berusaha ?

Didha's blog - Lamongan, saya hari ini telah gagal mengikuti seleksi PT kereta api dan tepat pada hari ini juga mungkin saya sudah gagal sebanyak kurang lebih 30 kali masuk ke perusahaan untuk bekerja, saya pemuda kelahiran 5 november 1995 dan berasal dari keluarga sederhana yang punya cita cita menjadi pilot sejak smp.

Setelah saya lulus smp dan lebih tepatnya kelas 2 smk, saya mulai gencar mencari info sekolah penerbangan dalam negeri dan setelah menemukan ada flying school di curug dan banyuwangi saya makin semangat membaca artikel tentang dunia penerbangan di blogger-blogger.
saat saya kelas 3 smk saya senang sekali dan berfikir bahwa saya semakin dekat dengan cita-cita saya, namun setelah di beritahu tentang biaya sekolah penerbangan sampai mendapat lisensi pilot komersial biayanya Rp 500-600 juta, seakan badan saya terasa lemas karna melihat harga seperti ini yang tak mungkin keluarga saya mampu membiayainya.

saya hanya mampu berkata dalam hati "ya allah aku harus berbuat apa dengan keadaan ini ?"
setelah saya membaca salah satu artikel di portal online bahwa sebagian besar pilot masih impor termasuk penerbangan perintis. hal ini semakin memacu saya untuk menjadi pilot, saya pun mulai mencoba mencari info beasiswa sekolah penerbangan dan saya menemukan beberapa beasiswa yang di berikan oleh pemerintah maupun maskapai. syaratnya pun harus bersediah bekerja di maskapai pemberi beasiswa selam sekian tahun, tentu hal yang tidak terlalu saya permasalahan dan saya membuka web 2 maskapi tersebut untuk mencari email customer care. seteleh saya bertanya tanya saya menghadapi ujian baru yaitu beasiswa yang di berikan hanya kurang lebih 60% dan sisanya tetap membayar dengan biya pribadi.

saya tak patah semangat, kemudian saya berusaha mencari beasiswa dari sekolah penerbangan milik pemerintah dan ternyata di banyuwangi ada beasiswa namun lagi lagi ada artikel di blog yang memberi info kalo ingin sekolah di sana tetap bayar 50jt untuk asrama,makan,dll.
sungguh angka yang masih tinggi menurut saya dan terlebih lagi siswa yang di utamakan dari banyuwangi.

Saya sholat dhuha dan berdoa "ya allah sesungguhnya aku ingin melihat kedua orang tua ku bangga dengan melihat anaknya menjadi seorang pilot, aku percaya tak ada yang mustahil jika kita berusaha keras untuk menggapainya jadi ridhoi lah langkahku ini"
dengan mengucap bismilah aku berusaha mencari kerja dan uangnya aku kumpulkan sebanyak 50jt untuk sekolah menjadi pilot.

pada tanggal 23 juli 2014 pertarunganku mencari kerja aku mulai, saya pun melamar via online maupun offline mulai dari petrokimia,pengisian gas lpg,kereta api dan perusahaan lainnya. semua menolak ku dengan alasan mecari lulusan S1/D3,gak sesuai jurusan,cari lulusan sma.
saya mencari kesana kemari tapi hasilnya nihil, jujur saya merasa sedih karna di negara saya yang begitu kaya sangat sulit mencari kerja. pada malam ini tanggal 7 januari 2015 saya hanya bisa menangis, menangis tentang rumitnya hidup ini, mengais karna harapan dan cita cita saya pergi, menagis karna saya saat ini menjadi sampah yang tidak mampu berbuat banyak

saya seakan sudah nyaris putus asa namun dalam hati berkata "allah tidak suka pada hambanya yang berputus asa" sambil saya teringat ceramah ustad al habsyi pada film cermin kehidupan di trans 7. kini saya hanya bisa pasrah bagaimana masa depan saya nanti dan jika saya punya kesempatan berbicara kepada ibu susi saya akan mengatakan ini :     

"ibu susi kan punya maskapai penerbangan dan akan membuka sekolah penerbangan apa kah saya hanya mimpi bisa menjadi pilot mengingat biaya untuk mendapat lisensi pilot komersial di kisaran 550jt ?
ada pun beasiswa dan masih harus bayar 50jt, lalu bagaimana dengan saya yang dari keluarga sederhana ?
ada saudara saya dari timur yg mengatakan sebagian besar pilot penerbang perintis adalah orang asing. maaf sebelumnya jika ada kata" yang menyinggung anda, saya hanya mencurahkan isi di dalam hati saya karna cita cita saya menjadi pilot begitu besar
ibu susi kan punya maskapai penerbangan dan akan membuka sekolah penerbangan apa kah saya hanya mimpi bisa menjadi pilot mengingat biaya untuk mendapat lisensi pilot komersial di kisaran 550jt ?
ada pun beasiswa dan masih harus bayar 50jt, lalu bagaimana dengan saya yang dari keluarga sederhana ?
ada saudara saya dari timur yg mengatakan sebagian besar pilot penerbang perintis adalah orang asing. maaf sebelumnya jika ada kata" yang menyinggung anda, saya hanya mencurahkan isi di dalam hati saya karna cita cita saya menjadi pilot begitu besar."

jika saya punya kesempatan berbicara kepada bapak presiden jokowi saya akan mengucapakan :

"kenapa tidak ada program sekolah penerbangan yang sepenuhnya gratis ? padahal kita memiliki banyak pemuda potensial dan ini dapat sebagai investasi negara terhadap kemakmuran rakyatnya.saya pun selalu berdoa dalam diam ku semoga saja proyek IFX,kapal selam changbogo,drone,kapal fregat,dan masih banyak lagi semoga berjalan lancar agar banyak menyerap tenaga kerja lokal dan mengurangi penggangguran serta negara kita memiliki devisa lebih yang dapat di gunakan untuk memberdayakan para pemudanya agar tidak serba sulit seperi yang saya alami"

bukan niat saya menggurui atau menyinggung perasaan pihak pihak lain, tapi ini murni ungkapan curahan hati saya yang begitu sulit mencari pekerjaan yang layak di negeri ku yang kucintai ini.

No comments:

Post a Comment