Selamat siang semua sahabat blogger.kali ini postingan saya membahas tentang penelitian saya selama 15 hari yang lalu.
Pada saat saya magang di rumah sakit rsud soegiri lamongan saya melihat hampir setiap tindakan menggunakan betadin lalu saya berfikir bagai mana jika keadaan darurat tidak ada betadin ? Lalu saya coba googling desinfektan dari tumbuhan ternyata tidak ada jawaban yang memuaskan lalu saya mencoba tanya ke kakek saya yang kebetulan pensiunan TNI.pertanyaan saya sangat simple,bagai mana jika terjadi pendarahan atau luka jika keadaan darurat ? Jawabanx simpel daun yodium ! Lantas saya meneliti apa kandungan tumbuhan ini sehingga dapat menyembuhkan luka ? Ternyata dia mengandung senyawa yg anti terhadap bakteri,spora dan patogen.lantas knp tidak banyak orang menanam ini dari pada mengandalkan betadin dari bahan kimia ?
Ternyata orang sekarang tidak mau yang ribet tapi ingin yang instan.dari situ muncul problem baru di fikiran saya,bagaimana agar dalam keadaan darurat terhindar dari infeksi meskipun tidak ada betadin ?
Suatu hari saya belajar mapel kimia dan membaca bahwa kuman tidak bisa hidup dengan asam tinggi atau tinggi asam.
3 bulan kemudian saya pergi kepelatihan kepemimpinan di satuan radar 222 kabuh,di tempat itu kami di latih secara militer dan di ajari strategi perang.saat jam 2 malam terdengar suara tembakan dan sontak kami pun terbangun dan bergegas untuk berkupul di base camp atas bukit dan ternyata ada misi survival,saat dalam perjalan accident terjadi salah satu anggota pleton kami terkena kawat berduri karat lantas ketua pleton pun panik bagai mana menghindari infeksi ?untu kembali ke camp pun sudah tidak mungkin yg jarakx hampir 3 km dengan medan berat sungai dan hutan.lalu saya berinisiatif untuk mencari tumbuhan yodium,setelah lama mencari tidak kunjung ketemu dan saya berfikir tidak sembarang tempat tanaman ini tumbuh.kemudian saya teringa pelajaran kimia tentang bakteri yg tdk bisa hidup pada asam tinggi,tapi apa yng memiliki PH keasaman tinggi ?
Kita hanya membawa air mineral dan bekal seadanya serta obor dan pertus.saya pernah membaca bagai mana pertus itu di buat ? Apa bahanya ? Berapa phnya ?
Lalu saya membuat keputusan nengejutkan "siram pakai pertus !".lalu kawan bertanya apa tidak apa apa ? Lakukan saja tegas saya.kemudian di siram lah luka itu sambil meringis kesakitan karna efek pertus ini.benar saja rekan saya terhindar dari infeksi dan sembuh kurang dari seminggu.terlintas dalam benak saya,bakteri tidak bisa berkembang sempurna dari ph tinggi dan rendah lalu saya mencoba pada penyakit kutu air atau rangen kata orang jawa.dan ajaibnya kurang dari sehari kutu airpun langsung kering.
Note: berhati2 lah saat menyiram,dia awal akan terasa dingin lalu perih tetapi ini hanya sebentar saja
Semoga penelitian saya dapat menginspirasi anda sikan dulu untuk artikel saya jika ada kekurangan mohon komentar.karna kritikan anda yang mebuat kami semakin baik kedepannya.
Pada saat saya magang di rumah sakit rsud soegiri lamongan saya melihat hampir setiap tindakan menggunakan betadin lalu saya berfikir bagai mana jika keadaan darurat tidak ada betadin ? Lalu saya coba googling desinfektan dari tumbuhan ternyata tidak ada jawaban yang memuaskan lalu saya mencoba tanya ke kakek saya yang kebetulan pensiunan TNI.pertanyaan saya sangat simple,bagai mana jika terjadi pendarahan atau luka jika keadaan darurat ? Jawabanx simpel daun yodium ! Lantas saya meneliti apa kandungan tumbuhan ini sehingga dapat menyembuhkan luka ? Ternyata dia mengandung senyawa yg anti terhadap bakteri,spora dan patogen.lantas knp tidak banyak orang menanam ini dari pada mengandalkan betadin dari bahan kimia ?
Ternyata orang sekarang tidak mau yang ribet tapi ingin yang instan.dari situ muncul problem baru di fikiran saya,bagaimana agar dalam keadaan darurat terhindar dari infeksi meskipun tidak ada betadin ?
Suatu hari saya belajar mapel kimia dan membaca bahwa kuman tidak bisa hidup dengan asam tinggi atau tinggi asam.
3 bulan kemudian saya pergi kepelatihan kepemimpinan di satuan radar 222 kabuh,di tempat itu kami di latih secara militer dan di ajari strategi perang.saat jam 2 malam terdengar suara tembakan dan sontak kami pun terbangun dan bergegas untuk berkupul di base camp atas bukit dan ternyata ada misi survival,saat dalam perjalan accident terjadi salah satu anggota pleton kami terkena kawat berduri karat lantas ketua pleton pun panik bagai mana menghindari infeksi ?untu kembali ke camp pun sudah tidak mungkin yg jarakx hampir 3 km dengan medan berat sungai dan hutan.lalu saya berinisiatif untuk mencari tumbuhan yodium,setelah lama mencari tidak kunjung ketemu dan saya berfikir tidak sembarang tempat tanaman ini tumbuh.kemudian saya teringa pelajaran kimia tentang bakteri yg tdk bisa hidup pada asam tinggi,tapi apa yng memiliki PH keasaman tinggi ?
Kita hanya membawa air mineral dan bekal seadanya serta obor dan pertus.saya pernah membaca bagai mana pertus itu di buat ? Apa bahanya ? Berapa phnya ?
Lalu saya membuat keputusan nengejutkan "siram pakai pertus !".lalu kawan bertanya apa tidak apa apa ? Lakukan saja tegas saya.kemudian di siram lah luka itu sambil meringis kesakitan karna efek pertus ini.benar saja rekan saya terhindar dari infeksi dan sembuh kurang dari seminggu.terlintas dalam benak saya,bakteri tidak bisa berkembang sempurna dari ph tinggi dan rendah lalu saya mencoba pada penyakit kutu air atau rangen kata orang jawa.dan ajaibnya kurang dari sehari kutu airpun langsung kering.
Note: berhati2 lah saat menyiram,dia awal akan terasa dingin lalu perih tetapi ini hanya sebentar saja
Semoga penelitian saya dapat menginspirasi anda sikan dulu untuk artikel saya jika ada kekurangan mohon komentar.karna kritikan anda yang mebuat kami semakin baik kedepannya.
No comments:
Post a Comment